Di lorong sebuah pasar swalayan, seorang bocah menjatuhkan sebotol kecap. Botolnya pecah dan kecapnya menggenangi lantai. “Dasar anak bodoh,” kata ibunya.
Di lorong sebelahnya, seorang bocah yang lain menjatuhkan sebotol madu yang cukup mahal harganya. Botolnya juga pecah dan madunya berceceran di lantai. “Itu perbuatan bodoh, Nak,” kata ibunya.
Bocah pertama telah dicap sebagai anak bodoh sedangkan bocah yang satunya ditegur karena suatu kesalahan. Bocah pertama mungkin benar-benar akan menjadi bodoh sedangkan yang lainnya akan belajar untuk tidak mengulangi lagi perbuatan bodohnya.
Seperti apa seorang anak diajar, seperti apa mereka diperlakukan, seperti apa mereka dipercaya, demikianlah jadinya mereka.
Tak ada seorang anak pun yang tak berguru kepada Ibu, entah itu ibu kandungnya sendiri atau sosok pengganti ibu kandung. Maka, dapat dikatakan, peran para ibu menjadi sangat penting bagi tumbuh kembang & matangnya kepribadian anak-anak mereka.
Jika di dalam sebuah keluarga ada seorang Ibu yang hebat maka di dalam keluarga itu akan terbentuk anak-anak yang hebat pula. Betapa menakjubkan dunia masa depan kita jika setiap ibu bertekad kuat menjadi ibu yang hebat & pantang menyerah berjuang mewujudkannya. Dunia masa depan kita akan semakin baik adanya jika setiap ibu mau dan berani selalu memaknai peran dan tugas mulia yang dianugerahkan bagi mereka, menjadi IBU HEBAT karena Tuhan, bersama Tuhan, dan untuk Tuhan.
Posting Komentar