Santa
Catharina Loboure, sering
disebut sebagai Santa yang berdiam diri
(The Saint of Silence). Mengapa? Pasti bukan karena dia terlalu pendiam
dan tidak berbuat apa-apa untuk sesamanya. Tangan yang terberkati oleh Bunda
Maria dalam Penampakanya yang pertama tanggal 18-19 Juli 1830 itu yang kiranya
menjadi segalanya bagi Santa Catharina. Dialog jiwa yang suci, yang selalu
memberi tempat pertama bagi Tuhan, mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi
dalam hidupnya. Bunda Maria berpesan : “Anakku,
Tuhan bermaksud mempercayakan suatu misi kepadamu. Misi ini akan mengakibatkan
banyak penderitaan bagimu, tetapi kau akan dapat mengatasinya, karena apa yang
kamu lakukan adalah untuk dan demi kemuliaan Tuhan. Kau akan ditentang, namun
kau akan mendapat rahmat untuk menanggungnya. Jadi janganlah takut. Kau akan
melihat hal-hal tertentu, berilah penjelasan mengenai hal itu. Untuk ini, kau
akan diilhami dalam doa-doamu.”
Doa adalah suatu dialog batin yang mengalirkan
segala rahmat yang kita minta. “Datanglah ke kaki Altar, di sana, segala
berkat akan dilimpahkan kepada mereka yang memintanya dengan kepercayaan dan
kesungguhan hati. Karunia itu akan diberikan kepada mereka yang berjiwa besar
dan sederhana. Inilah pesan Bunda Maria kepada Santa Catharina Laboure.
“Tangannya bekerja, hatinya terarah
kepada Tuhan”, inilah yang dilakukan St. Catharina
Laboure selama hidupnya. Dia bekerja seperti biasanya seorang Suster bekerja,
namun hatinya tak pernah jauh dari Tuhan. Dia melayani di Reully, Paris, suatu
rumah Lansia. Dia tidak banyak bicara dan hidup dalam suasana silensium yang
terus menerus. Dia sangat tekun berdoa dan mengatakan demikian : “Apabila
saya pergi ke kapel, saya menghadap Tuhan dan berkata kepadaNya : “Tuhan inilah
saya, berikanlah perintahMu kepadaku”. Bila Dia memberiku sesuatu, saya berbahagia
dan bersyukur kepadaNya. Bila Dia tidak memberiku apa-apa, saya tetap bersyukur
kepadaNya, karena saya tidak mengharapkan sesuatu yang berlebih. Kemudian saya
menceritakan kepadaNya segala sesuatu yang ada di dalam pikiran saya; saya
ceritakan kepadaNya duka dan bahagia hidup saya, … dan saya MENDENGARKAN DIA”.
Kehidupan seperti inilah yang telah dilalui oleh Suster Catharina Laboure dalam
pengabdiannya yang tulus dan tak pernah berhenti.
Semangat inilah yang menjadi semangat
kami dalam melayani di Rumah Retret Wisma Hening St. Catharina Laboure . Terima
kasih Santa Catharina Laboure atas teladan imanmu. Bantulah kami agar mampu
beriman sepertimu:
“I
have only been an instrument,
The
Blessed Virgin
did
not appear on my behalf …
If
she chose me,
it
was so that no one could doubt her,”
(Catharina Laboure, 1876)
Sr. Paula, PK
Pohsarang -Kediri
Posting Komentar