...
Home » , » VINSENSIUS a PAULO

VINSENSIUS a PAULO

Written By Unknown on Senin, 23 Februari 2015 | 03.54

Bacaan Kitab Suci: Ayb 1:6-22 | Mzm 17:1-3.6-7 | Luk 9:46-50

Santo Vincentius A. Paulo berasal dari satu keluarga miskin di Perancis. Kendatipun berotak cerdas, Vincentius terancam tidak bisa meneruskan pendidikannya. Sejumlah orang kaya dermawan membantu pendidikan itu sehingga iapun dapat mengembangkan talentanya dengan baik. Dalam sebuah perjalanan, ia ditangkap oleh bajak laut dan dijual sebagai budak belian di Tunisia. Setelah beberapa kali diperjualbelikan, Vincentius menjadi milik seorang Kristen yang murtad. Ia berhasil menobatkan orang tersebut. Bersama-sama mereka beralih ke Perancis. Vincentius kemudian menjadi imam dan berinisiatif menghimpun sejumlah imam praja yang bersemangat misi. Mereka lalu membentuk Serikat imam-imam untuk Karya Misi (CM). Di kemudian hari ia juga membentuk kongregasi suster-suster Putri Kasih (PK). Ia sangat memperhatikan orang-orang miskin dan terlantar dengan mengetuk hati orang-orang kaya agar bermurah hati terhadap kaum miskin. Karya tanpa kenal lelah ini digerakkan oleh rinsip yang dipegangnya, "Cintailah Tuhanmu dengan kedua tanganmu sampai kecapaian dan dengan butir-butir peluh yang mengucur dari wajahmu." (Heuken, A. Ensiklopedi Orang Kudus, Jakarta: CLC, hal. 309-310).

Banyak orang yang bermurah hati membantu karya pelayanan hanya karena tergerak oleh belas kasih. Mereka tidak berpikir, apakah ini sesuai dengan Sabda Tuhan atau tidak. Pada kenyataannya, mereka sudah sangat membantu karya penyelamatan ilahi yang dijalankan oleh para utusanNya.
Yesus menegur Yohanes yang mencegah orang-orang mengusir setan dalam namaNya. Sebagai murid Yesus, Yohanes merasa bahwa kelompoknya lebih berhak berbuat demikian. Padahal, iman bukan milik golongan tertentu, karunia Allah bisa tercurah ke atas banyak orang. Setiap orang yang berkehendak dan bertingkah laku baik memberikan sumbangan bagi tegaknya Kerajaan Allah. Yohanes harus ditegur karena dia menumbuhkan benih-benih kesombongan rohaniah di dalam dirinya.
Iman itu sebuah rahmat Tuhan, Kerajaan Allah itu terbuka bagi siapa saja. Orang-orang yang berkarya demi Kerajaan Allah melaksanakan karya Tuhan bukan karyanya sendiri. Maka peranan sebagai utusan Allah tidak membuat seseorang lebih berhak masuk surga daripada orang lain. Mereka semua adalah saudara-saudara yang berziarah ke Kerajaan Tuhan. Mari kita bergandengan tangan bersama mereka. (ap)
  • Apakah Anda pernah marah karena orang lain juga mengalami keberuntungan seperti Anda?
  • Syukurilah rahmat Tuhan yang dinikmati banyak orang karena pelayanan Anda.
Disalin dari buku Berjalan Bersama SANG SABDA, Refleksi Harian Kitab Suci 2010 - Provinsi SVD Jawa
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. wisma hening st catharina - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger