Renungan Katolik "Bahasa
Kasih"
Selasa, 31 Maret 2015
Yes 49:1-6
Mzm 71:1-6,15,17
Yoh 13:21-33,36-38
...hakku terjamin pada TUHAN dan
upahku pada Allahku. -- Yes 49:4
Saya punya kerinduan untuk
membagikan kesaksian iman, bukan hanya di lingkup tempat tinggal saja, namun
saya ingin kesaksian saya bisa didengar oleh lebih banyak orang. Kerinduan ini
menjadi salah satu ujud doa saya dan Tuhan menjawabnya dengan segera.
Saya masih ingat ketika itu
selesai doa pagi, saya membaca info dalam Bahasa Kasih yang mencari orang yang
punya kerinduan untuk membagikan kesaksian imannya lewat tulisan. Tanpa
menunggu lama, saya pun mengirimkan tulisan pertama dan puji Tuhan, tulisan saya
diterima. Tak terasa hampir delapan tahun saya bergabung dalam tim penulis
renungan ini.
Seiring berjalannya waktu, saya
menyadari menulis itu tidak semudah yang saya bayangkan sebelumnya. Harus
memperhatikan adanya imprimatur dan nihil obstat. Belum lagi jika jatah kita
bertepatan dengan peringatan atau hari raya Gereja, santo-santa, wow....rasanya
harus berpikir ekstra untuk mencari bahan tulisan yang sesuai. Ditambah lagi
dengan deadline yang seakan terus mengejar langkah saya.
Namun satu hal yang saya
pelajari, pengalaman hidup yang saya alami bisa menjadi bahan tulisan saya.
Saya bersyukur dapat berpartisipasi dalam pelayanan ini, karena meskipun kami
tidak mendapatkan "imbalan" tapi saya percaya kami sudah mendapat
upah satu dinar yang tak pernah habis untuk kami nikmati.
Teman, doakan kami para penulis,
agar kami tetap setia dalam membagikan pengalaman hidup serta kesaksian iman
kami dan kiranya semua itu dapat memberkati banyak orang yang membacanya. (Ar)
Apakah saya setia dalam panggilan
pelayanan saya?
Posting Komentar