...
Home » » KEKUATAN HATI

KEKUATAN HATI

Written By Unknown on Minggu, 08 Maret 2015 | 10.20


Ibu itu terbaring lemas di sebuah kamar Rumah Sakit. Seorang putranya berdiri sangat dekat, tangannya mengusap peluhnya, mengelus rambutnya, menggenggam tangannya, membenahi selimutnya, bantalnya dan apapun yang melekat di tubuhnya. Selang infus, selang pernafasan dan peralatan lainnya tak luput dari perhatiannya. Di situ juga ada saudara-saudaranya, ada neneknya yg baru datang dan keponakannya. Anak yang lain duduk di tempat tidur sebelahnya. Ada dua Suster yang juga berkunjung dan siap mendoakannya. Kamar yang sempit itu terasa makin penuh dengan kehadiran kami bertiga.
 “Ibu, ada Suster-suster datang dari Kediri”, putranya membisikkan di telinganya. Ibu itu membuka matanya, mengangguk dan melihat ke sekelilingnya, siapa yang datang. Seolah mau mengatakan terima kasih, matur nuwun purun nuweni kulo. Bisik putranya lagi : “Ibu Suster-suster mau berdoa. Ibu ikut berdoa ya. Seuntai Rosario digenggamkan ke tangan Ibunya. Ibu itu menggenggam Rosario dan bibirnya bergerak tanpa suara, seolah mengikuti doa-doa  yang kami ucapkan. Doa Rosariopun dapat kami lakukan dalam kebersamaan untuk memohon kekuatan dari Bunda Maria.
       Setelah berdoa, aku menggantikan tempat yang tadinya dimiliki oleh putranya. Dari wajahnya aku menangkap kekuatan yang luar biasa. Diam, tanpa merintih atau mengeluh. Dia hanya ingin dimiringkan ke kiri atau ke kanan bila sudah terasa berat pernafasannya. Seorang keponakannya mendekatiku dan mengatakan : “Suster, Ibu ini tidak pernah mengeluh sakit atau apapun. Beliau hanya diam dan tidak pernah rewel. Di rumahpun juga demikian.” Aku mendekat dan mengajaknya bicara. “Ibu, apanya yang terasa sakit”? Ibu itu memegang dadanya. Aku sungguh heran, bagaimana beliau menanggung rasa sakit itu tanpa kata-kata.
       Semua mengakui, kekuatan hati yang luar biasa. Kekuatan yang tersirat di wajahnya, di matanya dan di kesadarannya. Seorang Suster temanku membisikkan kepedaku : “Ibu ini pasti memiliki keutamaan hidup, yang membuatnya begitu kuat.” Aku hanya bisa menganggukkan kepala untuk menyetujui apa yang dikatakan.
       Setelah beberapa waktu kami menungguinya, kamipun hendak pulang. Satu persatu dari kami bertiga berpamitan. Aku hanya bisa mengatakan, Ibu kami pamit, Tuhan Yesus selalu bersama Ibu dan Bunda Maria selalu mendoakan Ibu. Ibu itu menganggukkan kepala, membuka matanya sampai kami keluar dari kamarnya.
       Kekuatan Hati, lahir dari Iman, Harapan dan Cinta. Iman yang menyatukan antara dirinya dan Tuhannya. Harapan yang menjadi kenyataan, bahwa Cinta Tuhan tidak berkesudahan. Keselamatan telah terlaksana.
       Tuhan, terima kasih atas perjumpaanku dengan Ibu yang sakit ini, yang memiliki kekuatan hati, yang mengajariku untuk semakin beriman, seperti juga  Paulus yang mengatakan: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku ”. (Fil 4:13)

Kediri, 8 Maret 2015; Sr. Paula, PK
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. wisma hening st catharina - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger